Pesawat

Senin, 25 Juli 2011

Sekawanan Kupu-Kupu Terbang : Memerangkap cinta, rasa dan fase-fasenya



Judul                : Kupukupu-Kupukupu Di Dalam Perutku
Pengarang       : Dadan Erlangga
Penerbit          : Self Publishing – http://www.nulisbuku.com  
Tebal               : 126 Halaman

Dadan Erlangga mungkin adalah seorang penulis yang menganggap bahwa cinta adalah pergumulan dialog sunyi. Setidaknya tiga belas cerita dari enam belas judul kumpulan cerita yang ditulisnya merupakan pergolakan batin yang dibidik dari sudut pandang orang pertama. Kumpulan cerita yang dikemas dengan cover berwarna hijau toska dengan simbol kupu-kupu berwarna merah muda gradasi-merah keunguan ini punya pergolakannya sendiri-sendiri. Bagaimana cinta berkembangbiak menjadi sekawanan kupu-kupu di dalam perut, menimbulkan beragam rasa.

Cinta menurut penulis mungkin merupakan sebuah fase sunyi. Seperti layaknya metamorfosa kupu-kupu yang membutuhkan kesunyian saat menjalani fase-fase perubahan dalam perjalanannya memahami suatu hubungan. Sesunyi ketokohan “aku”-tokoh, ataupun “saya”-tokoh yang dihadirkan lewat dialog-dialog batin kisahannya.

1.Kemasan

Sambil menikmati kelana “Kupukupu-Kupukupu Di Dalam Perutku” ingatan saya jatuh kepada sebuah kumpulan cerita yang lebih dulu saya miliki (dan tentu saja), lebih dulu diterbitkan. Sebuah karya dari Puthut EA, penulis yang berdomisili di Yogyakarta, berjudul “Kupu-Kupu Bersayap Gelap”[i].  

Kedua buku yang mengambil kupu-kupu sebagai metafora kisahan mereka, mempunyai sampul dengan tokoh sentral sama. Kupu-kupu. Bedanya, sampul “Kupu-Kupu Bersayap Gelap” mampu mendefinisikan lebih detail unsur judul, dibanding “Kupukupu-Kupukupu Di Dalam Perutku”. Tak ada unsur perut, atau mungkin kalau pemahaman ini terlalu mentah, tak ada penggambaran visualisasi pergolakan rasa yang ditimbulkan pada, sekawanan kupu-kupu yang tumbuh di perut. Di dalam sampul buku. 

Dapat dipahami dan diberikan salut bahwa ini semua adalah sebuah upaya “self publishing. Tangan kreatif yang bekerja dengan lebih sunyi dibanding “tangan-tangan” penerbitan. Hal-hal yang luput seperti proses editing yang kedodoran termasuk tanggungnya proses pemilahan sampul buku juga sangat wajar ditemui.

Dadan Erlangga, mungkin adalah “telur” Puthut EA. Menyebut gaya prosaik mereka yang sama -sama menonjolkan kedalaman perasaan dalam bernarasi menjadi salah satu faktornya. Namun apakah “Kupukupu-Kupukupu Di Dalam Perutku” merupakan embrio “Kupu-Kupu Bersayap Gelap”? Dibutuhkan lebih banyak wacana, dan kekayaan pengalaman untuk bisa dicapai Dadan Erlangga untuk menyejajarkan diri.

2.Isi

Menjelajah dunia “Semacam Cinta”, kita akan menemui sebuah perasaan kebingungan seseorang yang tidak bisa mendefinisikan karakter dirinya kembali, ketika berhadapan dengan orang yang disukai. Bagaimana kita menuruti kemauan seseorang yang kita nyaman bersamanya, meski terkadang kita juga bersungut dalam hati atas itu. Bagaimana cinta membuat kita merelakan kelelahan terbayar dengan sebuah deklarasi, “Akhirnya, kita saling menemu”. Bagaimana ketika kesendirian “aku” dan “kamu” menjadi “kita”.

Sepasang sayap kupu-kupu juga tidak segan berkelana menuju ruang-ruang kuliah dan mendapati sepasang mata-mata yang sebenarnya “biasa” namun menjadi “tak biasa”. “Cerita Pendek tentang Sepasang Mata”, mendapati bahwa cinta bukan hanya milik “–aku, -kamu, dan –kita”. Cinta juga bisa menjadi milik “–kamu dan –dia”, atau “–kamu dan –mereka”. Dan mungkin “aku” bukan lagi menjadi tokoh utama dalam kisah cinta itu.

Cinta mungkin tak selalu manis, maka “Another Seredipity Story” menghentikan kepak sayap kupu-kupu kepada sebuah kepahitan. Lagi-lagi ini karena “dia” menjadi tokoh utama, dan bukan “aku”. Bahwa menjadi “aku” kadang adalah sebuah kepahitan, apabila diperbandingkan dalam sebuah situasi cinta. “Aku”-tokoh menjadi figur yang menelan bulat-bulat postulat “hallo… saya harus menerima semuanya apa adanya”, termasuk ketika “aku”-tokoh bukanlah tokoh sentral cinta “kamu”-tokoh. Perpisahan dengan ucapan “terima kasih”.

Kadang cinta bukan bicara kepasifan, penerimaan. “Mengeja Pertanda” adalah soal kemuakan. Kemuakan menjadi. Memunculkan sikap, bahwa cinta mungkin berarti menjauh, memutuskan pergi meninggalkan keadaan. Tak kembali. Berakhir dengan kata “Titik.”, dan mungkin umpatan berisi kesimpulan bahwa “KAU SEORANG PENGECUT”. Yah… cinta mungkin adalah bisa berarti persoalan tentang “kau” dan bukan “aku”.

“That’s all” dan “Saat Jena Bertemu Joni” membuktikan bahwa kadangkala meski “cinta tidak memandang usia” namun ada saatnya bisa menjadi “cinta mempunyai batas waktu”. Bagaimana “aku”-tokoh dalam “That’s all” dan “Saat Jena Bertemu Joni” harus menghadapi krisis mengejar cinta dengan tenggat usia mereka. Bagaimana cinta harus bertemu dengan konsep, “kadang cinta saja tidak cukup”

Keenambelas cerita milik Dadan Erlangga mungkin merupakan peliharaannya yang disimpan, seperti layaknya memelihara sekawanan kupu-kupu di dalam perutnya. Mungkin juga tak.
Mungkin ada kalanya, membiarkan kupu-kupu lepas menjadi kisah yang lebih menarik daripada menyimpannya sendiri dalam pergolakan batin tokohnya. 

Mungkin...



[i] Kupu-Kupu Bersayap Gelap, (2006), Puthut EA, InsistPress : Yogyakarta

Butterfly - Jason Mraz


Taking a moment just imagining that i'm dancing with you
I'm your pole and all you're wearing is your shoes
You've got soul, you know what to do to turn me on until I write a song about you
And you have your own engaging style, you've got the knack to vivify
And you make my slacks a little tight, you may unfasten them if you like
That's if you crash and spend the night

But you don't bode, you don't pay, you got everything you need
Except for me, sister you've got it all
You make the call to make my day
In your message say my name
Your talk is all the talk, sister you've got it all

Curl your upper lip up and let me look around
Ride your tongue along your bottom lip and bite down
And bend your back and ask your hips if I can touch
Well they're the perfect jumping up point
Getting closer to your butterfly

You float on by
Oh kiss me with your eyelashes tonight
Or Eskimo your nose real close to mine
And let's mood the lights and finally make it right

But you don't bode and you don't pay, you got everything you need
Except for me, sister you've got it all
You make the call to make my day
In your message say my name
Your talk is all the talk, sister you've got it all

You've got it all, you've got it all, you've got it all
You've got it all, you've got it all, you've got it all

Mmm mmm And all I really need to see
You pull your knee socks up
Let me feel you upside down, slide in, slide out
Slide over here, climb into my mouth now

Butterfly
Well you landed on my mind
Actually landed on my ear but you crawled inside
And now I see you perfectly behind closed eyes
I wanna fly with you
But I don't want to lie to you

But I can't recall a better day
Sun coming to shine on the occasion
You're sophisticated, lady, you've got it all
You've got it all to make my day
In your message say my name
Your talk is all the talk, sister you've got it all

You know that fortune favors the brave
But let me get paid while I make you breakfast
The rest is up to you, who makes the call
I never forget a face, 'cept maybe my own
I have my days, let's face the fact here
It's you who's got it all

I can't recall a better day
Sun coming to shine on the occasion
You're an open-minded lady, you've got it all

You've got it all, you've got it all, you've got it all
You've got it all, you've got it all, you've got it all
You've got it all, you've got it all, you've got it all
You've got it all, you've got it all, you've got it all

Butterfly, baby, you've got it all

2 komentar:

  1. aku degdegan bacanya. thanks mbak'e :*

    BalasHapus
  2. wehehehehehe he-eh sama2 ndun, ini satu tugas penulisan untuk dua utang tugas penulisan. ndak usah pake smooch2 an =)) geli tau

    BalasHapus